Selasa, 04 Desember 2012

Etika Pergaulan Mahasiswa

-->
PENDAHULUAN
Universitas adalah intitusi pendidikan yang didalamnya kita tidak hanya disuguhkan dengan berbagai macam mata kuliah yang dikhususkan dalam golongan fakultas tertentu. Kita sering menyebut tempat dimana kita berkuliah ini dengan sebutan kampus.Disana kita belajar untuk bersosialisasi dan menjadi calon – calon intelek yang santun dan dewasa. Namun sering kali karna mungkin terbawa oleh kebiasaan atau pengaruh dari pergaulan dan ketidak mampuan untuk mengendalikan diri dalam bergaul dengan teman teman dikampus kita menjadi tidak cukup pintar dalam menempatkan diri dengan etika bergaul yang baik. Sebut saja kondisi seperti ini dengan sebutan “cuek”.
Memang setiap orang memiliki kebebasan untuk melakukan hal sesuka hatinya tapi perlu diingat bahwa dalam menjalani hidup, kita tidak hanya hidup seorang diri, kita hidup berdampingan dengan orang lain dimana kita pun secara tidak langsung berkewajiban menjaga perasaan orang, dan membuat orang lain  menjadi nyaman dengan tingkah laku kita. Hal semacam inilah yang dinamakan etika bergaul.
Etika sendiri berasal dari bahasa Yunani adalah "Ethos", yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu "Mos" dan dalam bentuk jamaknya "Mores", yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari kita dari hal-hal dan tindakan yang buruk.

Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.Dalam makalah ini kami bersama sama ingin mengankat etika bergaul dikampus.
Dalam paragraf pertama tadi kami menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak untuk melakukan segala hal yang mereka inginkan asalkan hal-hal tersebut tidak mengganggu kepentingan umum, tetapi menjaga perasaan seseorang dan membuat setiap orang nyaman dengan tingkah laku kita. Namun dalam kenyataannya kita sering kali “lupa” bahwa dibalik kebebasan kita dalam melakukan segala hal itu kita memiliki “aturan main” yang kita sebut dengan etika.
Contoh dari masalah – masalah etika dalam mahasiswa antara lain:


I.                MASALAH ETIKA KEBIASAAN MAHASISWA

Kebiasaan merupakan hak yang dimiliki oleh setiap individu, dalam bergaul seringkali kita menggunakan kebiasaan kita sebagai identitas diri kita dalam lingkungan pergaulan, begitu pun dengan lingkungan pergaulan kita, ada begitu banyak kebiasaan-kebiasaan yang diperkenalkan oleh teman teman kita, entah itu kebiasaan baik, buruk atau terburuk diperkenalkan dalam lingkungan pergaulan kita sebagai mahasiswa. Yang menjadi masalah dalam kebiasaan-kebiasan tersebut adalah, apakah kebiasaan tersebut baik untuk kita atau justru akan balik meneror kita. Dalam kehidupan sehari-hari kita tau bahwa banyak dari teman-teman mahasiswa kita yang tidak bisa menjaga dirinya, mereka lebih mengikuti kebiasaan yang buruk dari teman mereka dengan alasan untuk diterima dalam lingkungan pergaulannya. Kebiasaan yang buruk itu akhirnya menimbulakan suasana yang kurang nyaman untuk  lingkungan perkuliahan. Contoh kebiasaan yang tidak baik antara lain:
a.     Kebiasaan Tawuran antar mahasiswa
Mereka yang terbawa arus pergaulan yang kurang sehat lebih cenderung tidak berfikir panjang dalam mengolah emosi mereka. Mereka lebih mementingkan solidaritas kelompok dari pada kepentingan umum yang lain, tawuran antar mahasiswa saat ini sangat mudah sekali terjadi dengan masalah-masalah kecil sebagai pemicunya.
b.    Menitip absensin kehadiran pada teman
Satu lagi masalah kebiasaan buruk berlandaskan solidaritas, mereka merasa jika mereka dititipkan absen oleh temannya yang tidak bisa hadir karna malas kuliah adalah suatu tindakan yang mulia dengan alasan menolong teman dan ia mengharapkan apabila ia ingin membolos kuliah suatu saat nanti dapat menitipkan absen pada temannya itu.
c.     Menyontek tugas teman
Melihat banyaknya teman yang menyontek seorang mahasiswa menjadi malas mengerjakan tugas yang seharusnya dikerjakan dirumah, ataupun saat dirumah ia tidak ada niatan sama sekali mengerjakan tugasnya karna disibukan dengan kegiatan-kegiatan yang menghibur diri

Dalam penjelasan mengenai kebiasaan-kebiasaan diatas dapat disimpulkan bahwa suatu kebiasaan yang diterapkan oleh individu menjadi modal bagi dirinya untuk bisa masuk dalam lingkungan pergaulan, khususnya lingkungan pergaulan mahasiswa.


II.             MASALAH ETIKA KESOPANAN MAHASISWA

Kesopanan menjadi hal yang mutlak ketika seseorang masuk dalam suatu lingkungan dimana ia beraktifitas. Didalam keluargalah etika kesopanan seseoarang dibentuk, dalam aktifitas sehari-hari seorang anak dituntut oleh orang tua mereka untuk berlaku sopan, contohnya,  kesopanan dapat diterapkan keluarga pada saat makan bersama, pada saat makan anggota keluarga tidak boleh berbicara satu sama lain, tidak menimbulkan bunyi-bunyian dari sendok dan garpu yang beradu juga masuk dalam kesopanan di meja makan, dan berdoa sebelum makan sebagai bentuk kesopanan dan rasa syukur pada Tuhan. Tentu pada setiap keluarga terdapat aturan-aturan yang berbeda tergantung pada adat dan kebiasaan yang diterapkan dalam masing-masing keluarga.
Selain dikeluarga, etika kesopanan juga harus dilakukan ditempat kerja dan bagi para mahasiswa di tempat mereka berkuliah.
Sangat disayangkan, gaya hidup mahasiswa masa kini seringkali mengesampingkan etika kesopanan, Gaya hidup mahasiswa yang lebih suka bersenang-senang daripada mereka harus berkuliah menjadikan mereka acuh terhadap orang lain, mereka menganggap orang lain yang tidak mengikuti gaya hidup mereka adalah orang yang norak dan kurang pergaulan, bahkan hal itu juga mereka lakukan pada dosen-dosen mereka sendiri yang menurut mereka, para dosen hanya memberikan tugas-tugas tanpa memberi mereka nilai yang pantas, mereka tidak sadar bahwa mereka sendiri lah yang membuat nilai itu. Berikut merupakan hal-hal yang menyangkut tentang masalah etika kesopanan mahasiswa di lingkungan kampus mereka:
a.     Etika kesopanan dalam hal Menyapa
Seringkali kita sebagai mahasiswa sering melewati hal ini, menyapa merupakan suatu bentuk penghormatan pada orang yang kita sapa, saat ada dosen melintas dihadapan kita, sebaiknya kita menyapa beliau, karna walau bagaimana pun mereka semua(dosen) merupakan orang-orang yang mendorong kita untuk maju dan mendidik kita menjadi lebih baik, seringkali kita merasa untuk apa kita menyapa karna kita kuliah sudah membayar, dan uang yang kita bayar adalah untuk membayar dosen-dosen kita. Mindset yang seperti inilah yang harus dihilang dari dalam diri kita sebagai mahasiswa. Namun menyapa juga tidak hanya sebatas untuk dosen saja, para pekerja lain di kampus kita juga perlu kita beri penghargaan, siapaun dia; satpam,tukang sapu,ataupun pesuruh dan tukang kebun kampus kita perlu menyapa mereka sebagai wujud terima kasih atas setiap pelayanan yang meraka berikan untuk semuaorang yang ada di kampus

b.    Etika kesopanan dalam hal berprilaku
Setiap orang diberi hak dalam berprilaku namun ada batasan dalam menggunakan hak tersebut, hak berprilaku boleh saja dilakukan selagi tidak mengganggu kepentingan umum, didalam kampus seorang mahasiswa juga diberik hak yang sama dan diberi batasan yang sama, banyak prilaku yang menyimpang  yang dilakukan oleh mahasiswa yang kurang bisa menjaga prilaku mereka, seperti mengganggu teman-teman lain yang sedang belajar dengan membuat kegaduhan di lorong-lorong kelas, mengotori kelas dengan membuang sampah dikelas, merusak fasilitas kampus yang disediakan, hal ini sangat tidak mencerminkan mahasiswa sebagai seoarang belajar etika. Seharusnya kita sebagai mahasiswa yang beretika lebih menjaga prilaku kita dengan melakukan hal-hal yang positif, seperti saat ada jam kosong sebaiknya kita menggunakan waktu itu untuk mengulang materi yang sebelumnya diajarkan agar kita lebih siap jika dosen memberikan pertanyaan.

Dalam penjelasan diatas, kami menyimpulkan bahwa seorang mahasiswa yang beretika,dan sebagai orang yang terpelajar haruslah menerapkan etika kesopanan tersebut dalam kampus maupun diluar kampus, kesopanan merupakan hal yang mutlak dan tidak ada kompromi bagi setiap kita untuk berlaku tidak sopan.







III.           MASALAH ETIKA KEIMANAN MAHASISWA

Terkadang orang  yang menganggap bahwa diri mereka telah beriman karna mereka merasa telah telah menjalankan sholat atau ibadah mahdah lainnya, lantas dengan gampangnya menyatakan bahwa diri mereka telah beriman, prsepsi dan pandangan mereka yang demikian mengenai keimanan jauh dari kata benar karna Ibadah merupakan suatu bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan.
Hubungan iman dengan etika pergaulan :
Etika dengan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari hari terdapat perbedaan moral atau moralitas untuk penilain perbuatan yang dilakukan, sedangakn etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai  yg berlaku. Etika berhubungan dengan kesusilaan, kesusilaan memberikan gambar kepribadian seseorang. Secara psikologis kepribadian meliputi semua aspek kehidupan seseorang dan keseluruhan kualitas dirinya yg dapat diperhatikan pada cara berbuat,  berpendapat, bersikap, minat, berfalsafah dan sebagainya.
Untuk membentuk pribadi yg bermoral harus dibentengi dengan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan, yg dimulai dari lingkungan keluarga yang ditanamkan sedini mungkin sesuai tingkat perkembangan kemampuan orang tersebut.

Etika pergaulan remaja atau Mahasiswa dalam bentuk keimanan:
Dalam kehidupan sehari hari  kita temui, banyak mahasiswa yang keimanan dalam dirinya mulai menipis atau bahkan dilupakan. Dapat diperhatikan dari hal-hal kecil, diantaranya yaitu:



a.     Berbicara dengan kata-kata sopan
Dalam berkata utamakanlah perkataan yg bermanfaat dan bersuara yg lembut, namun kadang kala kita bisa temui meskipun dirinya sudah mahasiswa kata-kata yg diucapkan kasar dan tidak sopan. Meskipun kata-kata itu sudah diketahui tidak pantas diucapkan masih saja sering digunakan, dan orang yang demikian biasanya ia melakukan hal ini dikarenakan lingkungan tempat ia bergaul kurang sehat dan menganggap kata-kata tersebut adalah suatu hal yang sudah biasa dan lumrah digunakan dalam bergaul. Hal ini sangat ditentang oleh agama manapun, hampir seluruh agama yang ada di muka bumi mengajarkan etika dalam mengendalikan perkataan seorang umat.
b.    Bersikap santun
Dalam bergaul, penekanan prilaku yang baik sangat ditekankan agar teman bisa merasa nyaman berteman dengan kita. Segala sesuatu yang kita berikan terhadap orang lain adalah benih yang kita tabur, sehingga jika kita menabur hal-hal baik pada orang lain, tentu kita akan menuai hal yang baik pula dari orang lain
c.     Mengucapkan Salam

Sama seperti yang sudah kita bahas pada “Masalah Etika Kesopanan Mahasiswa” salam merupakan suatu bentuk rasa hormat kita, sikap hormat pada orang lain menunjukan sikap hormat kita terhadap Sang Pencipta.









Kesimpulan:
Iman adalah mengikrarkan dengan lisan serta mengamalkan dengan perbuatan. Yang dimaksud membenarkan dengan hati yaitu mempercayai dan meyakini Tuhan. Sedangkan maksud dari mengamalkan dengan perbuatan yaitu hati mengamalkan dalam bentuk keyakinan dan badan mengamalkan dalam bentuk ibadah.
Hubungan iman dengan etika pergaulan tidak dapat dipisahkan, dalam bergaul sungguh akan sangat tampak mana teman yang memiliki iman yang kuat dan mana yang tidak dari sikap mereka dalam menghadapi perbedaan-perbedaan perinsip dari teman-temannya.
Seorang yang tekun beribadah belum tentu ia memiliki moral atau tingkah laku yang baik, namun seoarang yang beriman sudah dapat dipastikan bahwa ia memiliki etika dan tingkah laku yang baik karena mereka akan merasa bahwa setiap tingkah lakunya akan selalu di awasi oleh  Tuhan.
















MAKALAH

“MASALAH ETIKA PERGAULAN MAHASISWA”








     KELOMPOK 5

AHMAD MARZUKI
BAGAS DANURSETO
LAUDY LUMENTE
WAYAN DEWI
ZALDY







PENUTUP

KESIMPULAN

Banyak dari kita terbawa arus pergaulan yang kurang baik karna nilai-nilai yang diberikan dalam keluarga kita kurang bisa diterima oleh kita, keluarga mempunyai tanggung jawab yang vital untuk menghasilkan anak-anak yang beretika, santun dan mempunyai keimanan, ketiganya mempunyai sifat yang mendasar bagi perkembangan anak. Penyimpangan – penyimpangan etika yang terjadi pada anak merupakan suatu gambaran bahwa keluarga gagal menanamkan nilai yang baik pada anak, namun tidak selamanya keluarga bisa dijadikan pihak yang bersalah, karna ketika anak bertumbuh dewasa ia memegang haknya secara utuh dan dapat menentukan sendiri, akan menjadi sama dengan lingkungan pergaulan yang kurang baik atau hidup dengan pendirian yang kuat untuk berani beda dari lingkungannya. Pendirian yang kuat ditentukan dari tingkat keimanan mahasiswa sendiri, keimanan yang baik pasti akan menjadikan mahasiswa itu terlihat berbeda dari yang lain, seorang yang mempunyai keimanan yang baik cenderung menjadi diri sendiri dan tidak gampang terpengaruh. Namun sangat disayangkan pada era ini sangat sulit bagi mahasiswa menolak ajakan – ajakan yang kurang baik dengan alasan ingin diterima oleh lingkungannya, dan sudah dapat dipastikan tingkat keimanan mahasiswa tersebut kurang kuat dan cenderung tergoyanhkan dengan pengaruh lingkungan sekitar

SARAN

Kita sebagai mahasiswa yang belajar etika, sebaiknya mengamalkan apa yang kita pelajari tidak hanya dilingkungan kampus namun diluar juga harus menjaga prilaku kita, menjaga prilaku dapat kita mulai dari berani menolak segala hal yang tidak baik, melakukan hal-hal positif yang dapat membangun kita menjadi pribadi yang lebih beretika seperti dengan  mengikuti komunitas di tempat ibadah, namun tidak hanya sekedar ikut namun berusaha untuk mendalaminya karna itu penting untuk pertumbuhan iman kita. Karna disetiap orang yang memiliki iman disitu pasti ada campur tangan Tuhan yang menjadikan seorang tersebut tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifa duniawi.

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan, kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
kami banyak berharap para teman teman yang budiman untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami.Semoga makalah ini berguna bagi kita semua pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.sekian dari kami dan kami ucapkan terimah kasih.
























































KATA PENGANTAR

Puji syukur kami dari kelompok 5 panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan hikmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyeleseaikan Makalah ini yang dapat kami selesaikan tepat pada waktunya yang berjudul “MASALAH  ETIKA DALAM PERGAULAN di KALANGAN MAHASISWA”

Makalah ini berisikan tentang hal-hal yang membuat mahasiswa masa kini lebih cenderung mengikuti pergaulan yang tidak baik, faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih pergaulan dan contoh sehari-hari yang terjadi di lingkungan tempat mahasiswa menimba ilmu (kampus)

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca dan kami sendiri.
Kami menyadari bahwa makalah ini masi jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritikndan saran dari semua pihka yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan YME senantiasa  memberkati usaha kami. Amin.

Jakarta 09 Oktober, 2012