PENDAHULUAN
Universitas
adalah intitusi pendidikan yang didalamnya kita tidak hanya disuguhkan dengan
berbagai macam mata kuliah yang dikhususkan dalam golongan fakultas tertentu.
Kita sering menyebut tempat dimana kita berkuliah ini dengan sebutan kampus.Disana
kita belajar untuk bersosialisasi dan menjadi calon – calon intelek yang santun
dan dewasa. Namun sering kali karna mungkin terbawa oleh kebiasaan atau
pengaruh dari pergaulan dan ketidak mampuan untuk mengendalikan diri dalam
bergaul dengan teman teman dikampus kita menjadi tidak cukup pintar dalam
menempatkan diri dengan etika bergaul yang baik. Sebut saja kondisi seperti ini
dengan sebutan “cuek”.
Memang
setiap orang memiliki kebebasan untuk melakukan hal sesuka hatinya tapi perlu
diingat bahwa dalam menjalani hidup, kita tidak hanya hidup seorang diri, kita
hidup berdampingan dengan orang lain dimana kita pun secara tidak langsung
berkewajiban menjaga perasaan orang, dan membuat orang lain menjadi nyaman dengan tingkah laku kita. Hal
semacam inilah yang dinamakan etika bergaul.
Etika sendiri berasal dari
bahasa Yunani adalah "Ethos", yang berarti watak kesusilaan atau adat
kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang
merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu "Mos" dan dalam bentuk
jamaknya "Mores", yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang
dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari kita dari hal-hal
dan tindakan yang buruk.
Etika dan moral lebih
kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat
perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan,
sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.Dalam
makalah ini kami bersama sama ingin mengankat etika bergaul dikampus.
Dalam paragraf pertama tadi
kami menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak untuk melakukan segala hal yang
mereka inginkan asalkan hal-hal tersebut tidak mengganggu kepentingan umum, tetapi
menjaga perasaan seseorang dan membuat setiap orang nyaman dengan tingkah laku
kita. Namun dalam kenyataannya kita sering kali “lupa” bahwa dibalik
kebebasan kita dalam melakukan segala hal itu kita memiliki “aturan main” yang
kita sebut dengan etika.
Contoh dari masalah –
masalah etika dalam mahasiswa antara lain:
I.
MASALAH
ETIKA KEBIASAAN MAHASISWA
Kebiasaan
merupakan hak yang dimiliki oleh setiap individu, dalam bergaul seringkali kita
menggunakan kebiasaan kita sebagai identitas diri kita dalam lingkungan
pergaulan, begitu pun dengan lingkungan pergaulan kita, ada begitu banyak
kebiasaan-kebiasaan yang diperkenalkan oleh teman teman kita, entah itu
kebiasaan baik, buruk atau terburuk diperkenalkan dalam lingkungan pergaulan
kita sebagai mahasiswa. Yang menjadi masalah dalam kebiasaan-kebiasan tersebut
adalah, apakah kebiasaan tersebut baik untuk kita atau justru akan balik
meneror kita. Dalam kehidupan sehari-hari kita tau bahwa banyak dari
teman-teman mahasiswa kita yang tidak bisa menjaga dirinya, mereka lebih
mengikuti kebiasaan yang buruk dari teman mereka dengan alasan untuk diterima
dalam lingkungan pergaulannya. Kebiasaan yang buruk itu akhirnya menimbulakan
suasana yang kurang nyaman untuk lingkungan
perkuliahan. Contoh kebiasaan yang tidak baik antara lain:
a.
Kebiasaan Tawuran antar mahasiswa
Mereka
yang terbawa arus pergaulan yang kurang sehat lebih cenderung tidak berfikir
panjang dalam mengolah emosi mereka. Mereka lebih mementingkan solidaritas
kelompok dari pada kepentingan umum yang lain, tawuran antar mahasiswa saat ini
sangat mudah sekali terjadi dengan masalah-masalah kecil sebagai pemicunya.
b.
Menitip absensin kehadiran pada teman
Satu
lagi masalah kebiasaan buruk berlandaskan solidaritas, mereka merasa jika
mereka dititipkan absen oleh temannya yang tidak bisa hadir karna malas kuliah adalah
suatu tindakan yang mulia dengan alasan menolong teman dan ia mengharapkan
apabila ia ingin membolos kuliah suatu saat nanti dapat menitipkan absen pada
temannya itu.
c.
Menyontek tugas teman
Melihat
banyaknya teman yang menyontek seorang mahasiswa menjadi malas mengerjakan
tugas yang seharusnya dikerjakan dirumah, ataupun saat dirumah ia tidak ada
niatan sama sekali mengerjakan tugasnya karna disibukan dengan
kegiatan-kegiatan yang menghibur diri
Dalam penjelasan mengenai
kebiasaan-kebiasaan diatas dapat disimpulkan bahwa suatu kebiasaan yang
diterapkan oleh individu menjadi modal bagi dirinya untuk bisa masuk dalam
lingkungan pergaulan, khususnya lingkungan pergaulan mahasiswa.
II.
MASALAH
ETIKA KESOPANAN MAHASISWA
Kesopanan
menjadi hal yang mutlak ketika seseorang masuk dalam suatu lingkungan dimana ia
beraktifitas. Didalam keluargalah etika kesopanan seseoarang dibentuk, dalam
aktifitas sehari-hari seorang anak dituntut oleh orang tua mereka untuk berlaku
sopan, contohnya, kesopanan dapat
diterapkan keluarga pada saat makan bersama, pada saat makan anggota keluarga
tidak boleh berbicara satu sama lain, tidak menimbulkan bunyi-bunyian dari
sendok dan garpu yang beradu juga masuk dalam kesopanan di meja makan, dan
berdoa sebelum makan sebagai bentuk kesopanan dan rasa syukur pada Tuhan. Tentu
pada setiap keluarga terdapat aturan-aturan yang berbeda tergantung pada adat
dan kebiasaan yang diterapkan dalam masing-masing keluarga.
Selain
dikeluarga, etika kesopanan juga harus dilakukan ditempat kerja dan bagi para
mahasiswa di tempat mereka berkuliah.
Sangat
disayangkan, gaya hidup mahasiswa masa kini seringkali mengesampingkan etika
kesopanan, Gaya hidup mahasiswa yang lebih suka bersenang-senang daripada
mereka harus berkuliah menjadikan mereka acuh terhadap orang lain, mereka
menganggap orang lain yang tidak mengikuti gaya hidup mereka adalah orang yang
norak dan kurang pergaulan, bahkan hal itu juga mereka lakukan pada dosen-dosen
mereka sendiri yang menurut mereka, para dosen hanya memberikan tugas-tugas
tanpa memberi mereka nilai yang pantas, mereka tidak sadar bahwa mereka sendiri
lah yang membuat nilai itu. Berikut merupakan hal-hal yang menyangkut tentang
masalah etika kesopanan mahasiswa di lingkungan kampus mereka:
a.
Etika kesopanan dalam hal Menyapa
Seringkali
kita sebagai mahasiswa sering melewati hal ini, menyapa merupakan suatu bentuk
penghormatan pada orang yang kita sapa, saat ada dosen melintas dihadapan kita,
sebaiknya kita menyapa beliau, karna walau bagaimana pun mereka semua(dosen)
merupakan orang-orang yang mendorong kita untuk maju dan mendidik kita menjadi
lebih baik, seringkali kita merasa untuk apa kita menyapa karna kita kuliah
sudah membayar, dan uang yang kita bayar adalah untuk membayar dosen-dosen
kita. Mindset yang seperti inilah yang harus dihilang dari dalam diri kita
sebagai mahasiswa. Namun menyapa juga tidak hanya sebatas untuk dosen saja,
para pekerja lain di kampus kita juga perlu kita beri penghargaan, siapaun dia;
satpam,tukang sapu,ataupun pesuruh dan tukang kebun kampus kita perlu menyapa
mereka sebagai wujud terima kasih atas setiap pelayanan yang meraka berikan
untuk semuaorang yang ada di kampus
b.
Etika kesopanan dalam hal berprilaku
Setiap
orang diberi hak dalam berprilaku namun ada batasan dalam menggunakan hak
tersebut, hak berprilaku boleh saja dilakukan selagi tidak mengganggu
kepentingan umum, didalam kampus seorang mahasiswa juga diberik hak yang sama
dan diberi batasan yang sama, banyak prilaku yang menyimpang yang dilakukan oleh mahasiswa yang kurang bisa
menjaga prilaku mereka, seperti mengganggu teman-teman lain yang sedang belajar
dengan membuat kegaduhan di lorong-lorong kelas, mengotori kelas dengan
membuang sampah dikelas, merusak fasilitas kampus yang disediakan, hal ini
sangat tidak mencerminkan mahasiswa sebagai seoarang belajar etika. Seharusnya
kita sebagai mahasiswa yang beretika lebih menjaga prilaku kita dengan
melakukan hal-hal yang positif, seperti saat ada jam kosong sebaiknya kita
menggunakan waktu itu untuk mengulang materi yang sebelumnya diajarkan agar
kita lebih siap jika dosen memberikan pertanyaan.
Dalam penjelasan diatas,
kami menyimpulkan bahwa seorang mahasiswa yang beretika,dan sebagai orang yang
terpelajar haruslah menerapkan etika kesopanan tersebut dalam kampus maupun
diluar kampus, kesopanan merupakan hal yang mutlak dan tidak ada kompromi bagi
setiap kita untuk berlaku tidak sopan.
III.
MASALAH
ETIKA KEIMANAN MAHASISWA
Terkadang orang yang menganggap bahwa diri mereka telah
beriman karna mereka merasa telah telah menjalankan sholat atau ibadah mahdah
lainnya, lantas dengan gampangnya menyatakan bahwa diri mereka telah beriman,
prsepsi dan pandangan mereka yang demikian mengenai keimanan jauh dari kata
benar karna Ibadah merupakan suatu bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan.
Hubungan iman dengan etika pergaulan :
Etika dengan moral lebih kurang sama
pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari hari terdapat perbedaan moral atau
moralitas untuk penilain perbuatan yang dilakukan, sedangakn etika adalah untuk
pengkajian sistem nilai-nilai yg
berlaku. Etika berhubungan dengan kesusilaan, kesusilaan memberikan gambar
kepribadian seseorang. Secara psikologis kepribadian meliputi semua aspek
kehidupan seseorang dan keseluruhan kualitas dirinya yg dapat diperhatikan pada
cara berbuat, berpendapat, bersikap,
minat, berfalsafah dan sebagainya.
Untuk membentuk pribadi yg bermoral
harus dibentengi dengan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan, yg dimulai dari
lingkungan keluarga yang ditanamkan sedini mungkin sesuai tingkat perkembangan
kemampuan orang tersebut.
Etika pergaulan remaja atau Mahasiswa dalam bentuk keimanan:
Dalam kehidupan sehari hari kita temui, banyak mahasiswa yang keimanan dalam
dirinya mulai menipis atau bahkan dilupakan. Dapat diperhatikan dari hal-hal kecil,
diantaranya yaitu:
a.
Berbicara dengan kata-kata sopan
Dalam
berkata utamakanlah perkataan yg bermanfaat dan bersuara yg lembut, namun kadang
kala kita bisa temui meskipun dirinya sudah mahasiswa kata-kata yg diucapkan
kasar dan tidak sopan. Meskipun kata-kata itu sudah diketahui tidak pantas
diucapkan masih saja sering digunakan, dan orang yang demikian biasanya ia
melakukan hal ini dikarenakan lingkungan tempat ia bergaul kurang sehat dan
menganggap kata-kata tersebut adalah suatu hal yang sudah biasa dan lumrah
digunakan dalam bergaul. Hal ini sangat ditentang oleh agama manapun, hampir
seluruh agama yang ada di muka bumi mengajarkan etika dalam mengendalikan
perkataan seorang umat.
b.
Bersikap santun
Dalam
bergaul, penekanan prilaku yang baik sangat ditekankan agar teman bisa merasa
nyaman berteman dengan kita. Segala sesuatu yang kita berikan terhadap orang
lain adalah benih yang kita tabur, sehingga jika kita menabur hal-hal baik pada
orang lain, tentu kita akan menuai hal yang baik pula dari orang lain
c.
Mengucapkan Salam
Sama
seperti yang sudah kita bahas pada “Masalah Etika Kesopanan Mahasiswa” salam
merupakan suatu bentuk rasa hormat kita, sikap hormat pada orang lain
menunjukan sikap hormat kita terhadap Sang Pencipta.
Kesimpulan:
Iman adalah mengikrarkan dengan lisan serta mengamalkan
dengan perbuatan. Yang dimaksud membenarkan
dengan hati yaitu mempercayai dan meyakini Tuhan. Sedangkan maksud dari mengamalkan dengan perbuatan
yaitu hati mengamalkan dalam bentuk keyakinan dan badan mengamalkan dalam
bentuk ibadah.
Hubungan
iman dengan etika pergaulan tidak dapat dipisahkan, dalam bergaul sungguh akan
sangat tampak mana teman yang memiliki iman yang kuat dan mana yang tidak dari
sikap mereka dalam menghadapi perbedaan-perbedaan perinsip dari teman-temannya.
Seorang
yang tekun beribadah belum tentu ia memiliki moral atau tingkah laku yang baik,
namun seoarang yang beriman sudah dapat dipastikan bahwa ia memiliki etika dan
tingkah laku yang baik karena mereka akan merasa bahwa setiap tingkah lakunya
akan selalu di awasi oleh Tuhan.
MAKALAH
“MASALAH ETIKA
PERGAULAN MAHASISWA”
KELOMPOK 5
AHMAD
MARZUKI
BAGAS
DANURSETO
LAUDY LUMENTE
WAYAN
DEWI
ZALDY
PENUTUP
KESIMPULAN
Banyak dari
kita terbawa arus pergaulan yang kurang baik karna nilai-nilai yang diberikan
dalam keluarga kita kurang bisa diterima oleh kita, keluarga mempunyai tanggung
jawab yang vital untuk menghasilkan anak-anak yang beretika, santun dan
mempunyai keimanan, ketiganya mempunyai sifat yang mendasar bagi perkembangan
anak. Penyimpangan – penyimpangan etika yang terjadi pada anak merupakan suatu
gambaran bahwa keluarga gagal menanamkan nilai yang baik pada anak, namun tidak
selamanya keluarga bisa dijadikan pihak yang bersalah, karna ketika anak
bertumbuh dewasa ia memegang haknya secara utuh dan dapat menentukan sendiri,
akan menjadi sama dengan lingkungan pergaulan yang kurang baik atau hidup
dengan pendirian yang kuat untuk berani beda dari lingkungannya. Pendirian yang
kuat ditentukan dari tingkat keimanan mahasiswa sendiri, keimanan yang baik
pasti akan menjadikan mahasiswa itu terlihat berbeda dari yang lain, seorang
yang mempunyai keimanan yang baik cenderung menjadi diri sendiri dan tidak
gampang terpengaruh. Namun sangat disayangkan pada era ini sangat sulit bagi
mahasiswa menolak ajakan – ajakan yang kurang baik dengan alasan ingin diterima
oleh lingkungannya, dan sudah dapat dipastikan tingkat keimanan mahasiswa
tersebut kurang kuat dan cenderung tergoyanhkan dengan pengaruh lingkungan
sekitar
SARAN
Kita sebagai
mahasiswa yang belajar etika, sebaiknya mengamalkan apa yang kita pelajari
tidak hanya dilingkungan kampus namun diluar juga harus menjaga prilaku kita,
menjaga prilaku dapat kita mulai dari berani menolak segala hal yang tidak
baik, melakukan hal-hal positif yang dapat membangun kita menjadi pribadi yang
lebih beretika seperti dengan mengikuti
komunitas di tempat ibadah, namun tidak hanya sekedar ikut namun berusaha untuk
mendalaminya karna itu penting untuk pertumbuhan iman kita. Karna disetiap
orang yang memiliki iman disitu pasti ada campur tangan Tuhan yang menjadikan
seorang tersebut tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifa duniawi.
Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan,
kurangnya rujukan atau referensi
yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
kami banyak berharap para teman teman yang budiman untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami.Semoga makalah ini berguna bagi kita semua pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.sekian dari kami dan kami ucapkan terimah kasih.
kami banyak berharap para teman teman yang budiman untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami.Semoga makalah ini berguna bagi kita semua pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.sekian dari kami dan kami ucapkan terimah kasih.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami dari
kelompok 5 panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan hikmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyeleseaikan Makalah ini
yang dapat kami selesaikan tepat pada waktunya yang berjudul “MASALAH ETIKA DALAM PERGAULAN di KALANGAN MAHASISWA”
Makalah ini berisikan
tentang hal-hal yang membuat mahasiswa masa kini lebih cenderung mengikuti
pergaulan yang tidak baik, faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih
pergaulan dan contoh sehari-hari yang terjadi di lingkungan tempat mahasiswa
menimba ilmu (kampus)
Kami berharap makalah ini
dapat bermanfaat untuk para pembaca dan kami sendiri.
Kami menyadari bahwa
makalah ini masi jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritikndan saran dari
semua pihka yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan YME senantiasa memberkati usaha kami. Amin.
Jakarta 09 Oktober, 2012